Pementasan Seni Tari dan Drama Bertajuk Keragaman Budaya Indonesia
Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2009 kelas E yang berada di
kampus wilayah Wates pada Rabu malam, 19 Desember 2012 mengadakan
Pagelaran Seni Tari dan Drama yang bertemakan The Fraternity on a Multifarious Culture of Indonesia.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tugas praktik akhir semester mata
kuliah Pendidikan Seni Tari dan Drama dengan dosen pengampu Joko
Pamungkas, M.Pd.
Calon guru sekolah dasar diharapkan
memiliki kemampuan dan keterampilan dalam berbagai kompetensi, tidak
hanya sekedar teori tetapi juga dalam hal praktik. Mata kuliah
Pendidikan Seni Tari dan Drama tersebut bukan bertujuan membentuk
seorang ahli penari ataupun seniman, tetapi membentuk calon guru SD yang
mampu memahami dan mengaplikasikan seni kepada peserta didiknya kelak,
sehingga seni tersebut dapat menjadi sarana ekspresi, komunikasi,
pengembangan bakat serta kreativitas bagi perkembangan peserta didik.
Bertempat di Hall UNY Kampus Wates
dengan dihadiri oleh dosen dan mahasiswa UNY kampus Wates serta
masyarakat sekitar kampus, lima puluh orang mahasiswa PGSD kelas 9 E
yang terbagi atas empat kelompok sukses menampilkan seni tari dan drama
hasil kreativitas mereka. Keempat judul kreativitas tari dan drama
tersebut adalah Larung Saji, Metamorfosa, Don’t Misjudge Us, dan Dewi Sri yang menceritakan ragam budaya di Indonesia.
Larung Saji menceritakan salah satu
budaya Indonesia yang dilakukan masyarakat sebagai wujud ungkapan rasa
syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Sang Maha Pemberi. Tampil
pada urutan selanjutnya yaitu Metamorfosa menceritakan tentang kisah
perjalanan hidup sekumpulan kupu-kupu yang berisikan pesan bagi manusia
agar tidak terpengaruh terhadap perilaku buruk, hendaknya selalu berbuat
baik dan saling menolong.
Don’t Misjudge Us sebagai
kelompok yang tampil di urutan ketiga, pada seni tari dan drama yang
ditampilkan memberikan pesan agar manusia tidak salah menilai setiap
makhluk ciptaan Tuhan. Dan selanjutnya, Indonesia sebagai negara agraris
memiliki lahan pertanian yang luas, dan mampu menghasilkan hasil panen
yang melimpah. Ini mencirikan kelompok Dewi Sri sebagai kelompok yang
tampil pada urutan terakhir dalam pagelaran seni tari dan drama yang
memberikan pesan agar manusia senantiasa bersyukur dan tidak saling
berebut terhadap hasil pertanian atau panen yang diperoleh.
Pada akhir acara, Joko Pamungkas, M.Pd.
selaku dosen pengampu memberikan evaluasi dan apresiasi. Dalam
sambutannya beliau menyampaikan bahwa ekspresi atau penghayatan perlu
dijaga pada setiap penampilan. Selain itu, keorisinilan karya yang telah
dibuat dan ditampilkan baik dari ide cerita, kreativitas gerak, dan
kelengkapan properti yang digunakan menjadi salah satu hal yang patut
dibanggakan.
Seni Tari dan Drama tersebut memiliki
makna atau pesan yang dapat menjadi contoh maupun inspirasi bagi para
penonton dan khususnya bagi calon peserta didik mereka kelak. Setelah
kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkannya kepada peserta
didik dan tidak berhenti untuk terus berkarya. [Mare Asia Fajryanti/PGSD
2009
].http://wates.uny.ac.id/berita/pementasan-seni-tari-dan-drama-bertajuk-keragaman-budaya-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar